Jumat, 23 Juli 2010

Hari Anak, Masihkah Milik Anak-anak??

Hari ini tepat tanggal 23 Juli seluruh anak-anak di Indonesia akan merayakan suatu peristiwa terbesar dalam sejarah anak di Indonesia. Hari Anak Nasional (HAN) yang merupakan suatu hari di mana anak-anak di Indonesia mendapat apresiasi dan puncak penghargaan bagi seluruh anak-anak Indonesia yang tak lain adalah penerus bangsa Indonesia ini.

Tapi suatu paradoks terjadi bagi anak-anak Indonesia, di saat seharusnya mereka menikmati kebebasan dan keindahan masa kecil namun ribuan anak-anak di Indonesia justru harus merasakan pahitnya hidup bahkan harus menjadi tulang punggung pencari nafkah.

Masa-masa penuh canda tawa justru harus dilewatkan di jalanan beraspal,tumpukan sampah, bahkan korban human trafficking!




Well...

Contohnya terlalu banyak di jalanan, mungkin tak terhitung jumlah anak jalanan di Jakarta, untuk Jakarta saja data terakhir tahun 2009 menyebutkan jumlah anak jalanan sebanyak 12.000 jiwa, sebuah angka yang sangat fantastis.

Anak-anak di Indonesia memang sudah banyak menderita dan menjadi korban dari kejamnya kehidupan terutama anak-anak jalanan. Human trafficking,kekerasan seksual,penculikan,bahkan baru-baru ini tersiar kabar penculikan anak-anak untuk diambil organ tubuhnya dan dijual untuk uang.

Anak-anak adalah korban ketidakadilan, ketika kita memandang rendah hak mereka dan tidak menghiraukan keinginan mereka akan kesenangan di dalam hati mereka akan tercipta dendam atau trauma yang mendalam yang berdampak langsung terhadap perkembangan mental mereka.

Imbasnya?

Kualitas mental mereka saat mereka tumbuh dewasa nanti.

Anak-anak adalah korban ketidakbecusan orang tua dalam mendidik dan kegagalan orang tua dalam mensosialisasikan lingkungan yang akan mereka hadapi. Mereka adalah benih-benih di mana orang tua yang menjadi penabur benih.

Ketika benih itu jatuh di ladang yang salah maka sang penaburlah yang patut dipersalahkan!

Anak-anak terlalu banyak menjadi korban dari suatu otoritas! Mereka adalah generasi yang hadir dalam kehancuran yang ditimbulkan oleh generasi-generasi tua!


Banyak dari mereka yang harus mengamen di lampu merah demi makanan,memulung sampah demi makanan,mengemis,mencuri,bahkan melacurkan diri! Semua demi uang!

Inikah mentalitas para penerus bangsa kita??

Inikah generasi baru yang akan memimpin negara ini??

Jalanan bagaikan taman bermain buat mereka di saat tak ada lagi tempat untuk bermain.
Jalanan adalah rumah mereka di saat tak ada atap untuk berteduh.
Jalanan adalah tempat mereka meletakkan kepala di saat mereka merindukan tempat tidur dengan kasur yang nyaman.


Anak-anak jalanan adalah sebuah kesalahan. Ini adalah kesalahan kita semua yang membiarkan mereka berada di jalan. Mental mereka sudah hancur, mental mereka adalah mental peminta-minta yang hanya bisa mengharapkan belas kasihan dari orang.

Kesalahan siapakah ini?


Hanya itu yang bisa kita pertanyakan saat ini, carilah jawabannya di cermin!

0 komentar:

Posting Komentar